Ah..pantas
saja kau bergelar juara sepanjang masa
Aura tajammu
membahana tanpa pro-kontra
Manis
mulutmu lincah mengolah bahasa
Segenap
gejala mampu kau baca
Kau alih
menjadi kumpulan tanda-tanda
Dan
mengujinya pada setiap wanita, atau bahkan pria
Membuat
mereka menganga
Dengan
kata-kata
Melihatmu..resultan
prahara luruh, lumpuh
Genderang
dalam jiwa bergemuruh, gaduh
Kukuh dalam bisikan
utuh manusia patuh
Batinku
terjungkal…gusar!
Tanaman
ranjau akhirnya kuinjak sendiri
Hari-hari
kuisi penuh pemafhuman diri
Pada tiap
janji yang lagi lagi
Tetapi punuk
manipulasi yang kusiasati,
Semudah
transaksi Ia eksekusi
Kutu yang
kusembunyikan di laci, siap Ia tangani
Kemudian dada
bidangnya terangkat
Tangan-tangan
usilnya mendekat
Menyibak
mahkota hitam di kepala
Menirukan
bintang film ternama
Memperagakan
sebuah adegan asmara
Membisikkan
dentuman rayuan mesra
Menelanjangi
tiap zona dengan prima
Hah…
Kanvas
kosong selalu putih bersih
Tapi kau
teteskan noktah di tengahnya
Kotor kan
jadinya?
Peta harta
karun yang kau temukan dalam kaosku yang kedodoran
Kudapati serangan
gerilya tanpa aturan
Seakan kau
nobatkan aku sebagai lawan
Dalam sebuah
pertempuran denganmu…kawan!
Ada hati
yang remuk redam dibalut api dendam
Menyiangi
rona-rona harapan yang kian hangus padam, haram
Disini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar