Minggu, 14 September 2014

Tertatih-tatih

umurku 11 tahun
aku suka kedelai
adikku yang pertama suka tahu
dan adikku yang kedua suka susu
sedangkan ibuku suka tempe,
ayah...juga suka tempe, sih
tapi ayah dan ibu hari ini makan ampas tempe.

umurku 16 tahun
kebetulan ayah baru dapat gaji
ayah membelikan kami ayam potong untuk menu makan hari ini
aku suka dada ayam
adikku yang pertama suka paha ayam
dan adikku yang kedua suka sayap ayam
sementara ibukku lebih suka bagian kepala dan kaki ayam
ayah, telurnya saja yang beliau makan. entah sejak kapan ayah suka telur, aku tak tahu. tapi, beliau makan telur hari itu.

sekarang, umurku 22 tahun
aku sudah dewasa dan butuh aksesori untuk berdandan
adikku yang pertama butuh ponsel baru untuk foto-fotoan
tak lupa, adikku yang kedua juga butuh jersey baru untuk futsalan
dan ibuku juga pasti butuh perhiasan baru untuk arisan
ayah, beli bensin saja ya, untuk mengantar kami berempat jalan-jalan?

tanpa sadar....

sekarang, sudah sadar?

Pelajaran Senja

Apa yang hendak kukatakan di depan seorang raja
Yang mengungguli semua raja dari segala semesta

Kalilah wa Dimnah-halaman xii

Telah banyak perbendaharaan kata. Di langit, di bumi.
Tak juga aku mengerti
Telah banyak Kau memercikkan air di muka ini, muka yang sedang tertidur pulas
Namun aku tak kunjung bangkit dan bangun
Membasuh muka

Aku, yang beterbangan di langit
Lupa menginjak bumi

Aku lupa jika suatu hari bumi akan menyatu dengan langit
dan aku, menyatu dengan tanah

Senja hampir datang
Kucoba buka mata buka telinga
Sedikit malu

Bergidik bulu romaku
ketika menyadari kehadiranMu

Tamsil-tamsilmu...

Kau, menyindirku dengan telak !