Sabtu, 12 April 2014

Dia Terjaga

Darah kami berdua sama
Tapi kami tinggal di tempat berbeda
Aku sang penitip nasib
Dan dia sang penjamin nasib
Sementara Dia, sang pengubah nasib

Apa yang kami berdua punya, sama
Nol besar baris berjejer bak tentara
Bedanya…
Nol milikku di depan, dan nol miliknya di belakang

dia bilang aku sedang tertidur
tertidur saat dia menina bobokkanku
dia berkata aku dibawah ketiaknya
ketiak kaum modal, katanya

keringatku, terkucur disana
tapi mama bilang tak apa
Langit akan runtuh esok hari, kata Dia

Sanjung Puji tuk Sang Permaisuri

Satu nyamuk hinggap di pipi kiri
Tolong ditampar agar segera sadar
Dua nyamuk menggigit ibu jari
Tolong diajari agar mengerti
Tiga nyamuk menempel di tangan
Tolong diberikan pelajaran
Empat nyamuk bertengger di kaki
Oh sungguh, benar-benar tidak tahu diri
Lima nyamuk mati

Baiklah, sahaya pergi