Senin, 16 September 2013

Aku Hanya Main-main

awalnya hanya main-main
tapi akhirnya jadi bukan main

seperti kecelakaan namun tidak sakit
sepertinya benar begitu

Minggu, 15 September 2013

Nominal

aku benci pada nominal
yang diletakkan manusia
di puncak suatu menara
warnanya..
hijau, biru, merah menyala
mencolok mata sampai buta

aku suka pada nilai
yang diletakkan mereka
di atas rongga dada
sebelah kanan manusia
ya..itulah nilai yang kusuka !

Rabu, 11 September 2013

Kopi - Part II

pagi siang sore malam pagi lagi
kopi menemani hari-hari
siang sore malam pagi lagi
lagi lagi kopi selalu di hati
kata bibi, minumlah kopi ini
ya, aku telan bersama ampas kopi
agar bibi tak tahu bibir manis ini menelan pahit ampas kopi

Kopi - Part I

secangkir kopi
di gelas bening ini
malam tadi
di samping meja televisi

kopi kau beli di supermarket mini
uangnya...uang saku sehari-hari
airnya kau minta tetangga sambil berat hati

malu tapi mau
dengan langkah tanpa ragu
kudekati kopi itu
yang mungkin kau tunggu
tuk kau teguk malam itu
yang mungkin ampasnya kau simpan
lantas suatu hari kau gunakan

maafkan
aromanya menyegarkan
sungguh memuaskan
dosa pun aku tak enggan

Merah dan Biru

biru telah memberikan segalanya yang saya minta
tapi ia tak pernah mengembalikan sebagian dari hati saya
biru menerawang gagah di langit sana
sedang saya hanya memerah merona melekat di pot istana
bunda, merah itu berhenti atau berani
merah itu jatuh hati atau tanda luka hati
apa bedanya merah dengan biru di tahta sana?
ibu berkata "adalah darah kita yang jadi pembeda"

Mawar Merah

mawar merah memenjara lebah di dalam lembar-lembar mahkotanya, mengajak tuk tinggalkan singgasana dan menuju ke hutan belantara, napasnya...seperti peri peri yang terbang kesana kemari mengelus jari jemari

Corel

Titik membentuk garis
garis membentuk kurva
kurva membentuk lekuk
lekuk-lekuk membentuk wajahmu

raster itu berkotak-kotak
berjajar remang di sudut ruang
bersama gradasi tanpa bayang-bayang
kau goreskan pattern di kanvas kosong
mengtransformasi tiap kegilaan
membentuk sebuah keteraturan....gambar

Rahasia Titik-titik

titik itu bukan tanda di akhir kalimat
titik adalah sinyal membuat kalimat baru
titik itu bukan sebuah pusat
titik titik titik yakni rahasia di akhir kalimat
setelah titik, spasi, jeda, dan waktu mendarat
mengingatkan awal kalimat untuk diisi sang kapital
kapital yang mengawali awal
pembuatan kalimat baru
melupakan kisah-kisah lalu

Lingkaran Amal

lingkaran
orbit membentuk cincinnya dan kita bak partikel berkelana
matahari di tengahnya sebagai poros perputaran kita...hidup di dunia

kata pak ustadz dalam lingkaran ada pusat
kelak kita akan mengelilinya
tujuh kali sambil mengucap dalil firmannya

oh sepertinya bukan
kata pak guru dalam lingkaran itu tanda merah ber-angka nol besar
jika tidak remidial, maka hidup kita digantungkan

oh salah
oh apa benar
kata orangtuaku dalam lingkaran itu ada lintasan-lintasan
lalu, di dalam ataukah di luar itu pilihan
kita terawang, kita tentukan, kita rasakan, lalu kita amalkan
ah entahlah

dalam lingkaran, jauh dari sudut-sudut tajam
dalam lingkaran, katanya aman

Entah Puisi Bukan

Tik tik tik
bunyi hujan menggelitik menghapus terik
lama tak jumpa buat hati makin tertarik
pada suasana manja ingat nada suara si cantik

ting ting ting
bukan lagu simphoni ayu ting ting
ataupun penjual bakmi keriting
tapi sihir hujan diatas genting
memaksa mata ini untuk berkerling

*bukan puisi*

Hujan Menyusup Pelan

Hujan menyapa tanah kering di celah-celah paving
menyusup diantara daun,ranting,menuju ke akar
bergerombol bersoliter menyerang
mengeroyok dan menggelegar
bak iring-iringan pemadu padan suara
bernyanyi membawa melodi mesra
sedu sedan dibalut sihir nyata
selipkan duka
buyarkan logika sementara

Nyalakan Fajar pada Mega Pagi

di malam yang berjinjit menua
sebuah jiwa tersungkur
menunggu waktu yang raib berpaling

banyak pikir buat kemantapan bergelincir
…betul, ini suatu yang sulit
membelit sel otak yang kian terjepit

semburat hati menyuruhku menyeberang lintas bianglala
namun marka putih membatasi
ingin kutinggalkan jangkar di malam yang panjang
sayang kapal terus saja berlayar

dengan penuh peluh berpuluh puluh
tangan ini mengepal sungguh-sungguh
memompa tenaga renta
untuk melepas harimau disekitarnya

ah, rekaan latar yang sama, tapi untukku berbeda

atau..mungkin kulupa, semua milik dzat diatas sana?

Tuhanku, nyalakan cahaya pada mega pagi
jentikkan jemari sekelebat selubungi malam yang pekat
mainkan dawai kecapi itu, lagi

Mawar Kuburan


Mawar di vas
Aduduh cantiknya
Mawar tanpa tangkai
Mau jadi apa?
Mahkotanya lepas
Tertabur di atas kuburan
Menjadi  wangi-wangian