Kau Lebih Cantik
Melintas
engkau di serambi bumi
Beradu dengan campur baur perkusi
Lenggak-lenggok sayapmu nan cantik berani
Buat sayup-sayup mata liar,
menari kesana kemari
Wig hitam terjuntai hingga pelipis
Polesan tinta melekat di bibir, segaris
Hidung bangir bak artis
Duh gusti nampaknya manis,
tapi miris
Jadi…
melihatmu,
lekas ia berpulang,
dari sampah jalanan yang dikerubuti lalat pasar
Tak salah,
lengkap sudah.
Yang tak dinyana-nyana nyata akhirnya
Kaulah sang pesolek
Aku teramuk pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar