Darah kami berdua sama
Tapi kami tinggal di tempat berbeda
Aku sang penitip nasib
Dan dia sang penjamin nasib
Sementara Dia, sang pengubah nasib
Apa yang kami berdua punya, sama
Nol besar baris berjejer bak
tentara
Bedanya…
Nol milikku di depan, dan nol
miliknya di belakang
dia bilang aku sedang tertidur
tertidur saat dia menina bobokkanku
dia berkata aku dibawah ketiaknya
ketiak kaum modal, katanya
keringatku, terkucur disana
tapi mama bilang tak apa
Langit akan runtuh esok hari, kata Dia